Showing posts with label Info politik. Show all posts
Showing posts with label Info politik. Show all posts

Menjadi Simpatisan Yang Merdeka?

Kabar tersangkutnya kasus korupsi salah satu pemimpin tertinggi suatu partai yang lagi berkibar di negeri Astina itu, membuat gempar dunia bahkan santer terdengar sampai ke telinga penulis sendiri. Walapun dari awal penulis pun sudah tidak kaget dengan berita-berita masalah korupsi ataupun narkoba yang menyangkut para elite dan public figure negeri tersebut.

Namun untuk kabar kali ini memang ada yang Ruuuuaaaaaar Biasaaaa, karena menyangkut langsung pemimpin tertinggi suatu partai yang selalu mencitrakan dirinya paling bersih itu. Oleh karenanya penulis lantas mencoba menyimak komentar dari kolega-kolega penulis di Astina, seperti biasa Togog dan Mbilung.

Bagi sebagian besar kader militant dari partai itu tentu saja tidak terima dengan berita tersebut, bahkan menuduh ada konspirasi dari pihak ketiga, hal ini pun didukung oleh statement dari sang presiden baru dari partai tersebut. Zionis, Yahudi, Amerika lantas disebut-sebut sebagai biang kerok dan kambing hitam atas terjeratnya mantan presiden mereka.

Sang Presiden baru pun melakukan perlawanan, opini konspirasi menjadi asumsi tanpa fakta yang berisi, Sebetulnya hal tersebut lumrah dilakukan oleh Sang Presiden dengan tujuan konsolidasi dan menjaga persatuan para kader di seluruh pelosok Astina agar tidak tercerai berai, karena posisi mental dan keyakinan para kader sedang terpuruk di titik nadir. Namun yang diherankan bukankah melakukan tuduhan-tuduhan yang tidak jelas itu dilarang oleh berbagai agama, mungkin begitu tetapi bisa jadi bagi mereka halal kalau yang tertuduh itu Zionis, Israel, Yahudi ataupun Amerika dan sekutunya atau mungkin juga itu dimaksudkan untuk mencarikan “musuh bersama” agar anggota tetap solid dan focus, walaupun dengan cara yang bertentangan dengan citra yang dibangunnya selama ini.

Tetapi bagaimanapun alasan itu kabar baiknya akhirnya isu konspirasi ini dianggap selesai oleh partai tersebut, karena memang sulit pembuktiannya bahkan terkesan mengada-ada dan yang jelas ternyata malah menuai komentar yang tidak diharapkan dari berbagai pihak atau bahasa kerennya kontraproduktif. Sang Presiden memilih akan berkeliling ke seluruh daerah dulu, khususnya ke daerah-daerah penting untuk konsolidasi internal dan memberikan pemahaman yang benar kepada kader tentang apa yang terjadi dan apa yang harus dilakukan menyusul adanya kasus tersebut.

Reaksi di atas tadi berbeda dengan si Mbilung yang salah satunya bersimpati dengan partai tersebut. Pada awalnya Mbilung memang simpatik dengan partai yang mencitrakan paling suci ini, berbagai harapan pun ditujukan untuk partai ini. Mulanya Mbilung tertarik dengan penyebutan Presiden bagi Sang Pemimpin Tertinggi ini, karena terkesan modern dan professional dibanding kata Ketua yang paling jauh citranya seperti Ketua RT/RW saja. Kata Presiden telah memberi makna tersendiri bagi anak muda seperti Mbilung ini. Citra bersih yang didukung oleh sebagian besar para pemuda sekolahan ini, menjadikan banyak kalangan bersimpati termasuk Mbilung.

Lain halnya Mbilung…. sekali lagi berbeda Mbilung berbeda pula Togog, kalau Togog begitu tertarik sama sepak terjang Partai ini lantas dia milih bergabung menjadi kadernya. Sedangkan Mbilung tidak, dia lebih menyukai kebebasan dengan sekedar menjadi simpatisan dari beberapa partai. Pilihan ini tentu saja tidak mudah untuk dilakukan karena sindiran dan cemohan dari mereka-mereka yang ingin kepastian suara Mbilung sangat agresif memburunya. Seolah-olah mereka menyalahkan kalau Mbilung tidak menundukan pikiran dan hatinya kepada suatu partai tertentu, apalagi kadang Mbilung melakukan Golput pada saat Pemilu pusat maupun daerah, hujatan pun berhamburan dari sekedar tuduhan sebagai orang yang plin-plan tidak berpendirian sampai dengan tuduhan sebagai orang yang tidak bertanggung jawab.

Menjadi simpatisan maupun kadang menjadi golput sebetulnya sebuah pilihan juga, toh selama ini Mbilung juga masih setia dengan Negara Astina tercinta. Coba kita dengar alasan mengapa Mbilung memilih kebebasan untuk tidak terkontaminasi dengan doktrin dari partai-partai tersebut.

Pemilu itu memilih orang sebagai wakil dirinya, bukan sekedar nyontreng gambar. Dengan demikian hanya orang baik, kompeten dan amanah yang menurut pikiran dan hati Mbilung saja yang akan dipilih. Nah orang-orang ini tersebar di berbagai partai, maka dengan kebebasan sebagai simpatisanlah Mbilung bisa berpikir jernih untuk menentukan pilihan. Hal ini tentu saja berbeda dengan Togog yang sudah terlanjur dicuci otaknya, ditambah lagi dengan komitmen seia sekata sehidup semati kepada partainya. Pikirannya telah terbelenggu, walaupun langit runtuh Right and Wrong is my Party, orang lain tidak perlu komentar.

Golput adalah sebuah pilihan Mbilung melakukan golput sangatlah berbeda motivasi dengan apa yang yang dilakukan oleh sebagian teman-temannya yang bergolput ria karena tidak mau menerima system yang ada. Golput Mbilung kadang bisa jadi karena melihat tidak adanya sosok calon pemimpin yang cocok untuk dipilih atau disebabkan oleh kenyataan bahwa seluruh calon dari sisi kompetensi dan track record bagus semua. Intinya pada saat Mbilung memutuskan untuk Golput dia sudah memberikan pilihan untuk bersedia dipimpin oleh siapapun yang terpilih, toh semuanya hasilnya tidak akan jauh beda.

Menjadi simpatisan berarti bebas merdeka jiwa dan pikirannya. Bagi Mbilung menjadi sekedar simpatisan berarti hanya simpatik kepada partai-partai tertentu bisa jadi lebih dari satu, karena kebaikan Tuhan tidak hanya dari satu pintu walaupun partai itu mengaku yang paling baik sedunia dan akherat. Menurut Mbilung adalah wajar jika suatu saat dia beralih pikiran dan tidak menjadi simpatisan partai tertentu, tidak ada pasal dan moral yang dilanggar, toh dia hanya berjanji pada diri dan Tuhannya untuk mencari kebaikan di negeri Astina ini.

Menjadi simpatisan tidak untuk kepentingan oportunis pribadi. Oportunis adalah semata-mata hendak mengambil keuntungan untuk diri sendiri dari kesempatan yang ada tanpa berpegang pada prinsip tertentu. Bagi Mbilung sebagai rakyat biasa memberikan pilihan pada saat pemilu tidak menghasilkan keuntungan apa-apa, hanya sekedar harapan dan doa semoga calon pemimpinnya jika terpilih tidak mengingkari janjinya dan memenuhi segala hak-haknya sebagai rakyat di negeri Astina. Walaupun kadang Mbilung hanya bisa bungkam kalau pemimpinnya yang dipilih ternyata malah memarjinalkan dan melupakannya. Mbilung selalu memaklumi hal tersebut, mungkin itu hanya cobaan sebagai rakyat jelata. Tetapi yang jelas Mbilung mempunyai prinsip untuk memilih sebagai simpatisan maupun kadang menjadi Golput, karena bagi Mbilung selalu memilih dan memilih untuk tidak memilih dengan menggunakan akal sehatnya.

Sebetulnya masih cukup panjang curhatnya Mbilung ini, namun karena penulis sendiri merasa ada keterbatasan pengetahuan dan pemahaman tentang Mbilung ini, maka dengan terpaksa sampai di sini saja tulisan Si Mbilung Sang Simpatisan ini. Semoga saja tulisan ini bermanfaat untuk diri saya sendiri, agar tidak terjerumus kepada taklid yang membabi buta.

INDONESIA MENGALAMI PEMBUSUKAN ?

Bulan demi bulan sebagai orang awam makin miris melihat fenomena sepak terjang para pemegang kekuasaan, dari manipulasi sampai korupsi, dari caci maki sampai tembak mati terpampang jelas di sajikan dalam kehidupan sehari-hari. Dan lebih hebatnya lagi sampai detik ini belum ada pemberani yang mengakui kesalahan-kesalahan yang telah dijalani.

Benar kata orang, kalau kejahatan sudah menjadi budaya, kalau kebohongan sudah menjadi jawara, pasti orang akan senang hati untuk melakukannya. Apalagi kebanyakan orang mengukur sukses dari sisi duniawi saja, Tahta, Wismo, Turonggo, Kukilo dan Wanito (Kekuasaan, Rumah mewah, Mobil mewah, IT tercanggih dan Istri yang cantik) menjadi ukuran keberhasilan orang. Bahkan sepertinya hajipun hanya sekedar menaikkan pamor, bahwa kesuksesannya telah merambah ke kulit agama yang kenyataannya jauh panggang dari apinya.

Dan lebih gila lagi gejala pembusukan itu telah mulai menjalar ke lembaga-lembaga penegak hukum, sehingga makin rumit untuk mengurai kekusutan atas rusaknya negeri ini. Sungguh tidak bisa dimengerti tidak sadarkah bahwa keluarga kita, anak cucu dan tetangga sama-sama hidup di negeri yang kita cintai ini, haruskah kejayaan negeri ini hancur dan diganti melalui revolusi yang lebih manjur dari sekedar reformasi. Seandainya rakyat yang tidak bisa menikmati hasil korupsi dan manipulasi sudah mulai bosan termarjinalkan, tinggal tunggu saja revolusi menjadi sebuah reality kebutuhan terhadap negeri yang kita cintai ini.

Sebetulnya kalau korupsi dan manipulasi ini dapat mensejahterakan rakyat Indonesia dari Sabang sampai Merauke, dari Talaut sampai Pulau Rote, sungguh sebagian besar rakyat pasti mendukung gerakan korupsi, tetapi mungkinkah ini terjadi? Korupsi dan Manipulasi hanya menyehatkan segelintir orang yang menjadi benalu atas negeri ini. Jangan salahkan rakyat seandainya banyak yang tertarik untuk merealisasikan terbentuknya Negara baru, untuk mengamputasi pembusukan-pembusukan atas negeri ini, walaupun belum tentu terbukti kemanjuranya. Hanya kebosanan rakyatlah yang akan memicu munculnya ide membentuk pemerintahan baru, karena melihat terjadinya kebohongan-kebohongan yang dilakukan oleh para pembesar negeri ini.

Kepada pemerintah di negeri ini, tolong stop upeti dalam setiap transaksi walaupun itu tidak bisa terbukti . Mari kita bangun negeri ini, dan sejahterakan rakyat ini, pasti engkau tidak akan dicaci maki.

KATA-KATA MUTIARA DARI BUNG KARNO


1. “Berikan aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya, berikan aku 1 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia” .

2. “Tidak seorang pun yang menghitung-hitung: berapa untung yang kudapat nanti dari Republik ini, jikalau aku berjuang dan berkorban untuk mempertahankannya”. (Pidato HUT Proklamasi 1956 Bung Karno).

3. “Jadikan deritaku ini sebagai kesaksian, bahwa kekuasaan seorang Presiden sekalipun ada batasnya. Karena kekuasaan yang langgeng hanyalah kekuasaan rakyat. Dan di atas segalanya adalah kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa.”

4. “Apabila di dalam diri seseorang masih ada rasa malu dan takut untuk berbuat suatu kebaikan, maka jaminan bagi orang tersebut adalah tidak akan bertemunya ia dengan kemajuan selangkah pun”.

5. “Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawannya.” (Pidato Hari Pahlawan 10 Nop.1961).

6. “Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri.”

7. “Bangsa yang tidak percaya kepada kekuatan dirinya sebagai suatu bangsa, tidak dapat berdiri sebagai suatu bangsa yang merdeka.” (Pidato HUT Proklamasi 1963 Bung Karno).

8. “……….Bangunlah suatu dunia di mana semua bangsa hidup dalam damai dan persaudaraan……” (Bung Karno).

9. “Kita belum hidup dalam sinar bulan purnama, kita masih hidup di masa pancaroba, tetaplah bersemangat elang rajawali “. (Pidato HUT Proklamasi, 1949 Soekarno).

10. “Janganlah mengira kita semua sudah cukup berjasa dengan segi tiga warna. Selama masih ada ratap tangis di gubuk-gubuk pekerjaan kita belum selesai! Berjuanglah terus dengan mengucurkan sebanyak-banyak keringat.” (Pidato HUT Proklamasi, 1950 Bung Karno).

11. “Firman Tuhan inilah gitaku, Firman Tuhan inilah harus menjadi Gitamu : “Innallahu la yu ghoiyiru ma bikaumin, hatta yu ghoiyiru ma biamfusihim”. ”Tuhan tidak merubah nasib sesuatu bangsa sebelum bangsa itu merubah nasibnya” (Pidato HUT Proklamasi, 1964 Bung Karno).

12. “Janganlah melihat ke masa depan dengan mata buta! Masa yang lampau adalah berguna sekali untuk menjadi kaca bengala dari pada masa yang akan datang.” (Pidato HUT Proklamasi 1966, Soekarno).

13. “Apakah Kelemahan kita: Kelemahan kita ialah, kita kurang percaya diri kita sebagai bangsa, sehingga kita menjadi bangsa penjiplak luar negeri, kurang mempercayai satu sama lain, padahal kita ini asalnya adalah Rakyat Gotong Royong” (Pidato HUT Proklamasi, 1966 Bung Karno).

14. “Aku Lebih suka lukisan Samudra yang bergelombangnya memukul, mengebu-gebu, dari pada lukisan sawah yang adem ayem tentrem, “Kadyo siniram wayu sewindu lawase” (Pidato HUT Proklamasi 1964 Bung Karno).

15. “Laki-laki dan perempuan adalah sebagai dua sayapnya seekor burung. Jika dua sayap sama kuatnya, maka terbanglah burung itu sampai ke puncak yang setinggi-tingginya; jika patah satu dari pada dua sayap itu, maka tak dapatlah terbang burung itu sama sekali.” ( Sarinah, hlm 17/18 Bung Karno)

SIAPA MILIH SIAPA?

Sebentar lagi pesta demokrasi babak kedua bakal digelar, disambut dengan berbagai ragam reaksi dari masyarakat. Ada yang suka, ada yang benci ada juga yang hambar bahkan pesimis.

kelompok I yang suka
dikarenakan ada berbagai alasan:
1. karena salah satu family jadi presiden atau wapres, yang ikut banggalah kalau terpilih
2. karena berharap bisa jadi menteri
3. karena jadi tim suksesnya salah satu kandidat
4. karena banjir order waktu kampanye bakal terbayar lunas
5. karena tahu kandidat pilihannya bakal menang satu putaran, kalau perlu setengah putaran
6. karena yakin nasibya bakal berubah

kelompok II yang benci
1. karena tahu nasibnya nggak bakal berubah
2. karena tidak ikut kebanjiran order pada waktu kampanye
3. karena tidak masuk dalam daftar DPT
4. karena tidak cocok dengan ideologi demokrasi
5. karena tahu kandidat pilihannya nggak bakalan menang
6. karena tidak bisa berharap jadi menteri

kelompok III yang hambar dan pesimis
1. karena tahu pemerintah lagi ngaku tidak punya duwit (jadi tetap sedih dong)
2. karena tahu pemerintah pasti tetap nggak mau tahu mengenai nasibya
3. karena tahu pemerintah hanya sok tahu
4. karena tahu jadi wong cilik susah berharap banyak
5. karena tahu dirinya tidak tahu arti dari eksistensi adanya presiden
6. karena tahu dirinya nggak mau tahu

PENGAKUAN SARIMIN


Tampak panggung pertunjukan, mengingatkan pada pentas kampung…
Para pemusik muncul, nyante, seakan-akan mereka hendak melakukan persiapan. Ada yang mumcul masih membawa minuman. Ngobrol dengan sesama pemusik. Kemudian mengecek peralatan musik. Mencoba menabuhnya. Suasana seperti persiapan pentas. Tak terlihat batas awal pertunjukan.

Sesekali pemusik menyampaikan pengumunan soal-soal yang sepele: Memanggil penonton yang ditunggu saudaranya di luar gedung, karena anaknya mau melahirkan; menyuruh pemilik kendaraan untuk memindahkan parkir mobilnya, atau mengumumkan bahwa Presiden tidak bisa datang menyaksikan pertunjukan malam ini karena memang tidak diundang; pengumuman-pengumuman yang...


NEXT


SOSIALISME DI GERBANG PERDABAN BELUM BERNAMA

Memilah Kaum Reformis dari Kaum Revolusioner

Oleh Ted Sprague


Semenjak berkobarnya revolusi di Amerika Latin yang dipimpin oleh rakyat Venezuela, ide sosialisme mulai bangkit lagi dari tidurnya. “Sosialisme Abad ke 21” begitu bunyinya, sebuah frase yang dipopulerkan oleh Presiden Chavez sebagai sosialisme yang bebas dari distorsi Stalinisme. Bagi rakyat banyak, Sosialisme abad ke 21 merupakan simbol penolakan terhadap kapitalisme. Ia merupakan suatu hardikan kepada Francis Fukuyama yang mengklaim akhir sejarah dan kemenangan mutlak kapitalisme. Tetapi lebih dari itu, konsep Sosialisme Abad ke 21 sangatlah longgar. Apakah ini adalah sosialisme yang benar-benar baru? Para intelektual kiri dan kanan dan aktivis-aktivis berlomba-lomba menulis buku mengenai sosialisme ini; untuk menuangkan isi yang baru. Tetapi apakah sebenarnya isi baru dari Sosialisme Abad ke 21 ini?
NEXT

HIPOTESIS PILPRES 2009

Pertarungan dua ideologi liberal (kapitalis) melawan sosialis bakal tidak terelakan pada pilpres 2009 yang bakal digelar sebentar lagi. Isu kecurangan dari soal DPT, golput sampai intimidasi mewarnai perhelatan pileg 2009.

Kubu mana saja yang mendukung liberalis (kapitalis) tentu saja kita dapat menduganya yaitu: demokrat sebagai leadernya. Terus ada partai-partai lain yang sepaham katanya yaitu: golkar dan pks yang mengaku reformis tapi sebetulnya sama saja.

Untuk kubu sosialis (ekonomi kerakyatan)tentu saja dimotori oleh PDIP dan didukung oleh partai-partai lainnya yakni: GERINDRA, HANURA, PAN (dengan masyarakat madaninya)dan ada yang masih malu-malu hati tetapi menyimpan kekuatan besar yaitu PKB.

Pada kubu sosialis tinggal menunggu hitungan hari pasti sudah cepat terjalin suatu persatuan yang solid. Bagaimana dengan kubu liberalis, Nah yang membuat tambah runyam pada kubu ini adalah pks yang terlalu suci apabila bersentuhan dengan golkar yang katanya tidak reformis. Tetapi sebetulnya dia cuman malu hati saja apabila golkar merapat ke demokrat dengan mengincar kursi wapres. Tentu semua orang tahu pks inggin calonnya bisa masuk ke bursa capres untuk tahun ini. Dan lima tahun kedepan Capres. Kalau golkar tetap bermesraan dengan demokrat, maka impian pks jadi buyar karena hasratnya harus dipendam untuk lima tahun kemudian baru terlaksana. Kalau Alloh merestui tentu saja.

Jadi ya sama saja mau pks atau tidak sama mengincar kekuasaan iya tho? Bebas memang tapi asalkan tidak menjelek-jelekan orang lain tidak masalah bagai kita

Kalau begitu gimana suasana dari kubu sosialis, nah mereka hanya dipusingkan Ibu mega mau ditaruh dimana pada Capres atau wapresnya. Pilihan tersebut ada hitung-hitungannya belum lagi kalau golkar dan PKB merapat ke kubu ini bakal tambah pusing mereka. Tetapi masih ada solusi dengan membikin poros tengah untuk membuyarkan konsentrasi dari pilihan rakyat.

Kita tunggu saja bagaimana sepak terjang para politikus kita dalam mengurusi negara ini. Yang jelas SAYA BUKAN PKS jadi tidak pusing memikirkan hal seperti ini

SENDIRI BERSAMA PARTAI KOMUNIS INDONESIA



TAN MALAKA

2 JUNI 1896-19 FEBRUARI 1949
GERILYAWAN REVOLUSIONER YANG LEGENDARIS

Tan Malaka–lengkapnya Ibrahim Datuk Tan Malaka—menurut keturunannya ia termasuk suku bangsa Minangkabau. Pada tanggal 2 Juni 1897 di desa Pandan Gadang –Sumatra Barat—Tan Malaka dilahirkan. Ia termasuk salah seorang tokoh bangsa yang sangat luar biasa, bahkan dapat dikatakan sejajar dengan tokoh-tokoh nasional yang membawa bangsa Indonesia sampai saat kemerdekaan seperti Soekarno, Hatta, Syahrir, Moh.Yamin dan lain-lain.

Pejuang yang militan, radikal dan revolusioner ini telah banyak melahirkan pemikiran-pemikiran yang orisinil, berbobot dan brilian hingga berperan besar dalam sejarah perjaungan kemerdekaan Indonesia. Dengan perjuangan yang gigih maka ia mendapat julukan tokoh revolusioner yang legendaris.

Pada tahun 1921 Tan Malaka telah terjun ke dalam gelanggang politik. Dengan semangat yang berkobar dari sebuah gubuk miskin, Tan Malaka banyak mengumpulkan pemuda-pemuda komunis. Pemuda cerdas ini banyak juga berdiskusi dengan Semaun (wakil ISDV) mengenai pergerakan revolusioner dalam pemerintahan Hindia Belanda. Selain itu juga merencanakan suatu pengorganisasian dalam bentuk pendidikan bagi anggota-anggota PKI dan SI (Syarekat Islam) untuk menyusun suatu sistem tentang kursus-kursus kader serta ajaran-ajaran komunis, gerakan-gerakan aksi komunis, keahlian berbicara, jurnalistik dan keahlian memimpin rakyat. Namun pemerintahan Belanda melarang pembentukan kursus-kursus semacam itu sehingga mengambil tindakan tegas bagi pesertanya.
NEXT

GOLPUT KOK DILARANG?

Kita tahu fenomena golput menjelang pemilu di Indonesia 2009 sebetulnya masih menyimpan pro dan kontra. Bagi yang pro alasannya adalah golput merupakan hak dari warga negara untuk tidak memilih. Walaupun kalau ditelusur alasan tidak memilih bisa banyak faktor alasan mulai dari tidak ada pemimpin yang ideal, sampai mogok memilih sebagai bentuk protes kepada para calon pemimpin. Sebagai rakyat kecil yang tidak mempunyai kekuasaan untuk protes atau menyampaikan aspirasinya, tetapi ketika hajatan pemilu datang mereka dirayu-rayu untuk diberi sekedar janji-janji manis yang memabokkan. Tetapi begitu hajatan selesai dilupakan bahkan disuruh cuci piring sisa pesta para kaum pemimpin. nelongso memang, maka golput mungkin salah satu solusi bentuk protes dari mereka.

Fenomena ini makin kian meningkat setiap periode pemilu, sehingga membikin gerah para fungsionaris partai. Dan hal ini juga membuat MUI ikut prihatin dan sekaligus menakut-nakuti dengan fatwa HARAM bagi Golput. Benarkah ini mempan membunuh kekuatan golput, waktu nanti yang akan membuktikan!!

Sedangkan bagi yang kontra dengan Golput, mereka memandang bahwa perubahan memang harus ada, maka salah satunya dengan memilih pemimpin dengan benar. Mereka berkeyakinan bahwa pemimpin yang baik itu masih ada dalam daftar calon-calon yang ada, maka jangan golput dong!

Tetapi ya terserah pribadi masing-masing lah untuk direnungkan

MENUJU KEMERDEKAAN PALESTINA


Israel Laknatulloh
Kenapa kita masih diam, tidak bergerak bersatu bahu membahu untuk membantu saudara-saudara sesama manusia di Palestina yang saat ini sedang dibantai dengan kejam tanpa dipilih-pilih. Wahai saudaraku sesama manusia, kenapa negara-negara Arab tidak melakukan sesuatu dengan angkatan bersenjatanya. Wahai saudaraku sesama manusia, kenapa yang dibolehkan menyerang, membunuh secara massal dan menggunakan sarana senjata pemusnah massal hanyalah mereka-mereka saja "Amerika" dan konco-konconya. Apakah hanya mereka saja yang boleh mengatur kehidupan kita di dunia ini.
Israel Laknatulloh.
Wahai saudaraku sesama manusia, sebetulnya ini hanyalah masalah simpel dan sepele tapi dibikin susah. Hanya masalah ada sekelompok masyarakat kepingin membangun negara sendiri dan itu di tanahnya sendiri, tetapi diganggu oleh sekelompok masyarakat yang inggin mendirikan negara di tanahnya orang lain yang katanya alasannya dulunya nenek moyangnya pernah tinggal disana.
Wahai saudaraku sesama manusia, kenapa orang-orang Israel Laknatulloh tersebut tidak "melamar" saja menjadi warga Palestina. Hidup bersama dengan damai di negara bersama bernama Palestina. Apa sih susahnya???
Israel Laknatulloh.
Wahai saudaraku sesama manusia, kalau ini akhirnya hanya membuat negara Palestina terhapus dari peta dunia, maka salah satu tanda-tanda kehancuran dunia telah datang

RAMALAN JOYOBOYO


Tanah Jawa kalungan wesi.
The island of Java will be circled by an ironnecklace.

Prahu mlaku ing dhuwur awang-awang.
There will be a boat flying in the sky.

Kali ilang kedhunge.
The river will loose its current.

Pasar ilang kumandhange.
There will be markets without crowds.

Iku tanda yen tekane jaman Jayabaya wis cedhak.
These are the signs that the Jayabaya era is coming. ....NEXT