Faktor terbesar dalam memenangkan proses wawancara kerja adalah dapat menyakinkan pewawancara akan pengalaman kerja masa lalu Anda dan juga prestasi yang selanjutnya akan diterjemahkan ke dalam manfaat langsung bagi perusahan yang sedang Anda lamar. Kegagalan untuk meyakinkan manajer perekrutan yang sesuai dengan kebutuhan mereka akan berarti berburu pekerjaan akan Anda lanjutkan.
BERBURU LOWONGAN KERJA
Faktor terbesar dalam memenangkan proses wawancara kerja adalah dapat menyakinkan pewawancara akan pengalaman kerja masa lalu Anda dan juga prestasi yang selanjutnya akan diterjemahkan ke dalam manfaat langsung bagi perusahan yang sedang Anda lamar. Kegagalan untuk meyakinkan manajer perekrutan yang sesuai dengan kebutuhan mereka akan berarti berburu pekerjaan akan Anda lanjutkan.
JOBS INTERVIEW
1. Mengapa tertarik bekerja di perusahaan ini?
Nah ini yang sering orang kurang mengantisipasinya, karena dalam hal ini Anda sebetulnya dituntut untuk mengetahui sedikit tentang profile dari perusahaan yang Anda lamar. Kalau perlu Anda juga sudah sedikit mengetahui TUPOKSI jabatan yang Anda lamar walaupun secara umum saja. Untuk mengetahui kedua hal tersebut Anda bisa browsing di internet. Pertanyaan ini merupakan salah satu alat bagi si pewawancara untuk mengetahui apakah Anda mempersiapkan diri anda dengan baik. Jangan pernah datang untuk sebuah wawancara pekerjaan tanpa mengetahui latar belakang perusahaan
2. Mengapa kami harus mempekerjakan Anda?
Anda dalam hal ini sebetulnya diberikan kesempatan untuk mengungkapkan kelebihan-kelebihan Anda secara singkat dan jelas. Usahakan ceritakan potensi Anda yang sesuai dengan lowongan yang ada inginkan. Yang perlu dihindari adalah Anda jangan memberikan jawaban yang umum, usahakan berikanlah jawaban yang memperlihatkan keunikan yang Anda miliki.
3. Apa kelemahan utama Anda?
Dalam hal ini sebuah kejujuran mutlak diperlukan, hanya saja Anda perlu kemas dengan baik atau minimal Anda tahu solusi untuk meminimalisir atau memperbaiki kekurangan Anda tersebut, sehingga perusahaan tahu bagaimana kelemahan-kelemahan yang Anda miliki dapat diubah menjadi kelebihan - kelebihan tertentu. Misalnya, bila Anda memiliki masalah dengan perusahaan terdahulu, perlihatkan langkah yang Anda ambil. Hal ini memperlihatkan bahwa Anda memiliki kemampuan dalam mengenali aspek yang perlu diperbaiki dan inisiatif dalam memperbaiki diri Anda.
4. Mengapa berhenti dari perusahaan terdahulu?
Walaupun Anda berhenti dari pekerjaan terdahulu dengan cara yang tidak baik, Anda harus berhati-hati dalam memberikan jawaban. Usahakan untuk memberikan jawaban yang diplomatis. Bila Anda memberikan jawaban yang mengandung aspek negatif, kompensasikan jawaban tadi dengan jawaban yang positif. Bila anda mengeluhkan tentang pekerjaan terdahulu, maka hal ini tidak memberi poin apa-apa buat Anda. Perlu Anda sadari bahwa perusahaan baru yang Anda inginkan bukan tempat curhat masalalu Anda.
5. Bagaimana Anda mengatasi masalah?
Pertanyaan ini sebetulnya ditujukan untuk melihat apakah Anda dapat berpikir kritis dan mengembangkan solusi tanpa melihat jenis permasalahan yang Anda hadapi, bahkan walaupun Anda tidak memiliki waktu yang cukup dalam mengatasi masalah yang dihadapi. Gambarkan langkah-langkah yang Anda lakukan dalam memprioritaskan pekerjaan. Hal ini memperlihatkan kemampuan Anda dalam menyelesaikan pekerjaan walaupun dalam situasi yang penuh tekanan.
6. Prestasi apa yang dibanggakan?
Rahasia dari pertanyaan di atas adalah dengan menyeleksi dan memilih secara spesifik prestasi yang berhubungan dengan posisi yang sedang ditawarkan. Walaupun Anda pernah menjuarai bola basket pada waktu kuliah, tetapi ini bukan merupakan sebuah jawaban yang diharapkan. Berikan jawaban yang lebih profesional dan lebih relevan. Pikirkan kualifikasi yang dibutuhkan oleh perusahaan tersebut dan kembangkan contoh yang memperlihatkan bagaimana Anda dapat memenuhi kebutuhan perusahaan.
7. Bisa ceritakan mengenai diri Anda?
Mungkin pertanyaan di atas tampaknya mudah tetapi pada kenyataannya tidaklah semudah yang Anda bayangkan. Yang pasti Anda harus menyadari bahwa pewawancara tidak tertarik untuk mengetahui apa yang Anda lakukan di akhir pekan ataupun dari daerah mana Anda berasal. Pewawancara berusaha mengetahui Anda secara profesional. Siapkan dua atau tiga poin mengenai diri Anda, baik pengalaman kerja maupun sasaran karir Anda dan tetap konsisten. Rangkum jawaban Anda dengan mengungkapkan keinginan Anda sebagai bagian dari perusahaan tersebut. Bila memiliki jawaban yang mantap maka hal ini dapat membawa Anda pada pembicaraan yang memperlihatkan kualifikasi Anda.
8. Berapa gaji yang Anda harapkan?
Untuk menjawab pertanyaan ini, sebaiknya Anda mengetahui pasaran gaji untuk posisi yang ditawarkan dan sebaiknya kalau memungkinkan perlu juga mengetahui sedikit standar gaji di perusahaan yang Anda lamar. Informasi ini kadang bisa Anda peroleh dari OB perusahan tersebut dengan melakukan sedikit ngobrol-ngobrol perihal lama kerja, seberapa sering turn over, alasan rata-rata mereka resign dan berapa take home pay bagi seorang OB. Walaupun Anda tidak dapat memperoleh informasi secara detail namun Anda mungkin sudah bisa menaksir kira-kira berapa gaji yang bakal Anda peroleh dengan cara membandingkan informasi tersebut dengan data-data umum yang sudah Anda miliki. Beritahu pewawancara bahwa Anda terbuka untuk membicarakan mengenai kompensasi bila saatnya tiba. Bila terpaksa, berikan jawaban yang berupa kisaran angka, bukan angka tertentu atau paling aman bagi Anda yang baru mulai kerja katakan saja akan menerima sesuai dengan aturan yang ada. System penggajian yang berlaku akan dapat memberikan kepuasan bagi Anda jika perusahaan tersebut bonafide, namun bagi perusahaan “ecek-ecek” biasanya menerapkan system like and dislike dalam penggajian karyawannya.
TIPS BAGI YANG MEMPUNYAI BANYAK ATASAN
Dunia kerja saat ini memungkinkan seorang karyawan mempunyai beberapa atasan, kadang jika karyawan tersebut merupakan “spesies” multi-tasker yang serba bisa dan efisien dalam bekerja, walaupun begitu karyawan tersebut pasti tidak mungkin bisa menjadi Superman. Terkadang bukanlah sebuah ide yang baik untuk mengambil lebih banyak pekerjaan dari pada yang dapat Anda lakukan hanya karena atasan telah menyuruh Anda.
Beritahukan Tanggung Jawab Harian Anda kepada Atasan Langsung
Secara umum, Anda ingin dianggap sebagai karyawan yang serba bisa oleh semua atasan Anda. Langkah pertama adalah meresmikan tanggung jawab sehari-hari dengan atasan langsung Anda. Cari tahu siapa saja dalam tim Anda berwenang untuk mendelegasikan pekerjaan kepada Anda, dan perhatikan jenis tugas yang akan Anda terima dari setiap orang tersebut.
Katakanlah Bapak A, yang sebetulnya bukan termasuk orang yang berwenang memberi tugas kepada Anda, tiba-tiba memberikan setumpuk laporan status klien untuk Anda kerjakan. Bagaimana Anda menanggapinya? Adalah sangat tepat jika dengan sopan Anda menjawab bahwa Anda akan senang hati untuk membantunya, namun sebisa mungkin atas izin atau otorisasi dari atasan resmi Anda. Si Bapak A mungkin tidak akan keberatan, tetapi dengan cara yang baik, Anda terbebas dari situasi yang canggung. Kemungkinan yang umumnya terjadi, atasan Andalah akan mengatakan tidak pada Bapak A untuk Anda, terutama jika mengerjakan tugas yang berada di luar area tanggung jawab Anda.
Begitupula jika Anda diberi tugas oleh BIG BOSS yang kadang sulit untuk ditolak, memerlukan waktu yang lama untuk mengeksekusi perkerjaan tersebut bahkan lebih-lebih jika tidak sesuai dengan job des utama Anda, sebaiknya Anda konfirmasikan terlebih dahulu dengan atasan langsung Anda termasuk dengan mengkomunikasikan kendala-kendala yang mungkin terjadi apabila Anda menerima tugas dari BIG BOSS tersebut.
Bersikap Tegas
Bayangkan jika Ibu B, salah satu atasan yang memiliki wewenang untuk memberi tugas pada Anda, memberikan tugas mendesak di meja anda yang harus diselesaikan pada akhir minggu. Ibu B telah mengetahui tugas tersebut selama beberapa hari, namun sekarang sudah hari Jumat pagi dan tenggat waktunya sangat dekat. Jangan sampai karena kurangnya perencanaan yang dilakukan orang lain, malah menjadi hal yang darurat untuk Anda. Jika Anda sendiri memiliki tugas lain yang harus dilakukan, katakanlah.
Beritahu Ibu B bahwa Anda ingin sekali melakukan tugas untuknya, tetapi saat ini Anda sedang bekerja pada sebuah proyek dengan Bapak C yang membutuhkan perhatian penuh dari Anda. Beri dia pilihan untuk mengatasi masalah ini dengan Bapak C atau atasan resmi Anda, dan tekankan betapa Anda menikmati bekerja dengannya. Idealnya, Ibu B akan meninggalkan interaksi dengan anggapan bahwa Anda memang ingin membantunya dengan tulus, tetapi Anda tidak bisa berada dalam dua tanggung jawab yang berbeda dan saling bertentangan.
Mintalah Bantuan untuk Memprioritaskan
Bagaimana ternyata jika atasan resmi Anda yang memberikan tugas mendesak, di mana sebetulnya Anda tidak punya waktu lebih untuk mengerjakan tugas tersebut? Seperti misalnya diberi tugas pada menit-menit terakhir saat jam kantor akan berakhir. Jika Anda terima tugas tersebut risikonya Anda akan pulang terlambat, kadang memang hal tersebut Anda akan dihitung kerja lembur yang berarti akan mendapat penghasilan tambahan. Namun perlu diketahui tidak semua karyawan senang mendapat kerja lembur walaupun dengan tambahan upah yang cukup besar. Sebetulnya hal seperti ini dapat Anda komunikasikan ke atasan Anda, apakah masih memungkinkan kalau pekerjaan tersebut diselesaikan besok pagi saja, jika tidak Anda memang harus bersiap-siap untuk kerja lembur.
Untuk kasus yang lain bisa dibilang merupakan skenario yang paling tidak menyulitkan, karena yang Anda harus lakukan adalah dengan memintanya untuk membantu Anda untuk memprioritaskan berbagai tugas Anda. Anda dapat mengatakan sesuatu seperti, "Saya akan senang untuk mengurus itu, tapi hari ini saya akan meneliti statistik untuk presentasi klien Bapak C. Mana yang menurut Ibu harus saya lakukan pertama?"
Jika atasan resmi Anda ingin Anda melakukan tugas darinya dan mengesampingkan tugas dari Bapak C, itu adalah hak prerogatifnya. Sekali lagi, Anda telah meminta orang lain yang memiliki wewenang untuk memutuskan dari dua tugas yang berbeda, yang mana yang harus Anda lakukan. Dengan selalu berusaha untuk menampilkan diri sebagai karyawan pekerja keras dan disiplin untuk kepentingan terbaik perusahaan, Anda akan dapat mempertahankan hubungan yang baik dengan semua atasan Anda tanpa harus "membunuh" diri sendiri dalam prosesnya.
Kunci Utama adalah Komunikasi
Sebagai karyawan yang potensial dan serba bisa, Anda dituntut harus pintar-pintar diri mengelola pekerjaan yang menjadi tugas Anda dan yang perlu diingat Anda bukan Superman. Kemampuan berkomunikasi dengan atasan Anda juga akan sangat berarti dalam membantu mengatasi beban kerja yang diberikan kepada Anda. Anda tidak boleh diam dan menggerutu di belakang terhadap tugas-tugas yang telah Anda terima, sekali Anda menerima, maka Anda harus konsekuen untuk menyelesaikan tugas tersebut dengan baik tanpa harus mengorbankan diri sampai di luar batas kemampuan Anda. Atasan Anda pun akan mengerti dan pasti membantu mencarikan solusi yang terbaik bagi Anda. Selamat bekerja, tingkatkan terus kinerja Anda.
EFEKTIVITAS DARI SEBUAH MEDIA IKLAN
Komunikasi mengenai suatu produk yang ditawarkan yang dilakukan oleh perusahaan terhadap calon konsumen biasanya dilakukan dengan menggunakan sarana iklan. Ketepatan dalam memilih media iklan akan mempengaruhi kesuksesan iklan tersebut, karena itu perlu diperhatikan faktor-faktor yang mepengaruhi dalam pemilihan media iklan seperti berikut ini:
a. Dana yang digunakan untuk iklan
Jumlah dana tersedia merupakan faktor penting yang mempengaruhi bauran iklan, perusahaan yang memiliki dana yang lebih besar kegiatan iklannya akan lebih efektif dibanding dengan perusahaan yang memiliki dana yang terbatas.
b. Sifat Pasar
Beberapa sifat pasar yang mempengaruhi sifat bauran ini meliputi : luas pasar secara geografis, konsentrasi pasar, macam pembeli.
c. Jenis Produk
Strategi iklan yang dilakukan oleh perusahaan dipengaruhi juga oleh jenis produksinya, apakah barang, jasa atau ide.
d. Tahap-Tahap Dalam Siklus Kehidupan Barang
Strategi yang diambil untuk mengiklankan barang dipengaruhi oleh tahap-tahap siklus kehidupan barang yaitu tahap perkenalan, pertumbuhan, kedewasaan dan tahap kejenuhan. Iklan produk untuk pendatang baru akan berbeda dengan produk yang sudah lama dikenal di masyarakat.
Efektivitas iklan dapat diukur dengan menggunakan Epic model yang dikembangkan oleh AC Nielsen, salah satu perusahaan peneliti pemasaran terkemuka di dunia. Epic Model dan mencakup empat dimensi kritis yaitu empati, persuasi, dampak dan komunikasi (Empathy, Persuasion, Impact and communications – EPIC) berikut akan dipaparkan dimensi – dimensi dalam Epic model.
A. Dimensi Empati
Dimensi empati memberikan informasi yang berharga tentang daya tarik suatu merek. Empati merupakan keadaan mental yang membuat seseorang mengidentifikasikan dirinya atau merasa dirinya pada keadaan perasaan atau fikiran yang sama dengan orang atau kelompok lain, Kamus besar bahasa Indonesia, (1988:228).
Empati melibatkan afeksi dan kognisi konsumen, menurut J.Paul Peter dan Jerry C Olson (1999), afeksi dan kognisi mengacu pada dua tipe tanggapan internal psikologis yang dimiliki konsumen terhadap rangsangan lingkungan dan kejadian yang berlangsung. Dalam bahasa yang lebih sederhana, afeksi melibatkan perasaan, sementara kognisi melibatkan pemikiran, variasi tanggapan afektif dapat berupa penilaian positif, negatif, menyenangkan atau tidak menyenangkan, dan konsumen dapat merasakan empat jenis tanggapan afektif yaitu emosi, perasaan khusus, suasana hati dan evaluasi yang berbeda dalam tingkat intensitas dan daya improvisasinya.
B. Dimensi Persuasi
Dimensi persuasi menginformasikan apa yang dapat diberikan suatu iklan untuk peningkatan atau penguatan karakter suatu merek, sehingga pemasang iklan memperoleh pemahaman tentang dampak iklan terhadap keinginan konsumen untuk membeli serta memperoleh kemampuan suatu iklan dalam mengembangkan daya tarik suatu merek.
Persuasi (persuasion) adalah perubahan kepercayaan, sikap, dan keinginan berperilaku yang disebabkan satu komunikasi promosi. Komunikasi promosi, seperti periklanan, yang dapat mempengaruhi konsumen dapat menggunakan dua proses kognitif, yaitu : “jalur sentral” dan “Jalur periferal” menuju persuasi. Proses persuasi yang akan dipakai ditentukan dengan tingkat keterlibatan konsumen dalam pesan produk . (Peter dan Olson 1996)
Jalur sentral menuju persuasi (central route persuasion) cenderung muncul ketika tingkat keterlibatan konsumen meningkat. Pada jalur sentral, konsumen “memfokuskan diri pada pesan produk” dalam iklan. Konsumen menerjemahkan pesan produk dalam iklan tersebut, lalu membentuk kepercayaan tentang cirri-ciri dan konsekuensi produk, serta mengintegrasikan makna tersebut untuk membentuk sikap dan keinginan. Jalur periferal menuju persuasi (peripheral route persuasion) cenderung muncul ketika tingkat keterlibatan konsumen lebih rendah. Dalam jalur periferal, konsumen tidak memfokuskan diri pada pesan produk dalam sebuah iklan tetapi pada perangsang “periferal”, seperti selebriti atau musik yang popular dan menarik.
C. Dimensi Impact
Dimensi Impact menunjukkan, apakah suatu merek dapat terlihat menonjol dibandingkan merek lain pada kategori yang serupa dan apakah suatu iklan mampu melibatkan konsumen dalam pesan yang di sampaikan. Dampak (impact) yang diinginkan dari hasil iklan adalah jumlah pengetahuan produk (product knowledge) yang dicapai konsumen melalui tingkat keterlibatan (involvement) konsumen dengan produk dan atau proses pemilihan.
Konsumen memiliki tingkat pengetahuan produk (levels of product knowledge) yang berbeda-beda, yang dapat digunakan untuk menerjemahkan informasi baru dan membuat pilihan pembelian. Konsumen dapat memiliki empat tingkat pengetahuan produk, yaitu : kelas produk, bentuk produk, merek, dan model.
Selain itu konsumen juga dapat memiliki tiga jenis pengetahuan produk, yaitu pengetahuan tentang ciri atau karakter produk, konsekuensi atau manfaat positif menggunakan produk, dan nilai yang akan dipuaskan atau dicapai suatu produk. Keterlibataan (involvement) mengacu pada persepsi konsumen tentang pentingnya atau relevansi personal suatu objek, kejadian, atau aktifitas. Konsumen yang melihat bahwa suatu produk memiliki konsekuensi yang relevan secara pribadi, maka konsumen dikatakan terlibat dengan produk tersebut dan memiliki hubungan dengan produk tersebut. Konsekuensi dengan suatu produk atau suatu merek memiliki aspek kognitif maupun pengaruh. Secara kognitif, yang termasuk dalam keterlibatan adalah pengaruh, seperti evaluasi produk. Jika keterlibatan suatu produk tinggi, maka orang akan mengalami tanggapan pengaruh yang lebih kuat, seperti emosi dan perasaan yang kuat. Keterlibatan dapat berkisar dari tingkat yang rendah – sedikit atau tidak ada relevansinya – ketingkat yang moderat – ada relevansi yang dirasakan – hingga ke tingkat yang tinggi – relevansinya sangat dirasakan. Keterlibatan adalah status motivasi yang menggerakkan serta mengarahkan proses kognitif dan perilaku konsumen pada saat mereka membuat keputusan.
D. Dimensi Komunikasi
Dimensi komunikasi memberikan informasi tentang kemampuan konsumen dalam mengingat pesan utama yang disampaikan, pemahaman konsumen, serta kekuatan kesan yang ditinggalkan pesan tersebut. Perspektif pemrosesan kognitif adalah inti untuk mengembangkan strategi pemasaran yang berhasil yang merupakan permasalahan komunikasi.
Proses dimulai ketika sumber komunikasi promosi menentukan informasi apa yang harus dikomunikasikan, kemudian meng-enkoding pesan tersebut dalam bentuk simbol-simbol yang paling tepat (menggunakan kata, gambar, atau tindakan). Kemudian, pesan ditransmisikan ke sebuah penerima melalui berbagai media, seperti pertunjukan televisi, penawaran via pos, billboard, atau majalah. Penerima atau konsumen, jika digiring ke suatu promosi, harus men-dekoding atau menerjemahkan maknanya. Kemudian, konsumen dapat mengambil tindakan, seperti pergi ke toko atau melakukan pembelian. Dua tahapan model komunikasi sangat dibutuhkan, khususnya demi keberhasilan penerapan strategi promosi. Tahapan pertama terjadi ketika pemasar menciptakan komunikasi promosi untuk meng-enkoding suatu makna. Tahap kedua adalah pen-dekoding-an, yaitu
konsumen masuk dan memahami informasi dalam komunikasi promosi dan mengembangkan interpretasi pribadi mereka terhadap makna yang ditangkap.
Untuk lebih dapat meningkatkan efektifitas iklan, sebaiknya perusahaan menyusun perancangan program periklanan yang efektif dalam upaya meningkatkan volume penjualan. Adapun langkah yang harus dilakukan adalah sebagai berikut :
a.Memberikan informasi yang jelas dan mempengaaruhi khalayak untuk membeli. Dengan catatan informasi atau fasilitas yang disajikan tersebut memang benar-benar ada dan bagus. Menetapkaan tujuan periklanan yang lebih tepat, antara lain : melakukan iklan persuasive.
b.Keputusan tersebut sangat mempengaruhi besar kecilnya anggaran iklan yang diperlukan. Sebab kenaikan volume penjualan tersebut tidak terlalu tinggi dan banyaknya perusahaan yang bergerak dibidang yang sama.
c.Keputusan mengenai pesan efektif haruslah menarik, spesifik, mudah dimengerti, singkat, dapat dipercaya, sesuai dengan keinginan pembaca dan persuasive. Tahap-tahap yang harus dilalui untuk pembuatan pesan yang efektif antara lain :
1.Perencanaan pesan
Dengan caara induktif yaitu melalui pendapat konsumen atau dengan cara deduktif yaitu melihat keputusan yang dirasakan konsumen. Diharapkan pesan yang disajikan tersebut ditingkatkan.
2.Evaluasi dan Seleksi Pesan
Pesan iklan haruslah masuk akal dan membangkitkan daya tarik keinginan para calon konsumen.
d.Penentuan Media
Dalam menentukan media haruslah dipilih dan memperhatikan aspek-aspek antara lain :
1. Tiras yaitu banyaknya unit fisik penyampaian iklan
2. Harus diperluas media yang dipakai, seperti : melalui media elektronik (Audio Visual).
e.Mengukur Efektifitas Iklan
Dalam pengukuran efektifitas iklan tersebut perusahaan haruslah dapat mengetahui apakah program perancangan periklanan dan anggaran iklan yang dikeluarkan tidak sia-sia. Banyak cara agar konsumen lebih tertarik terhadap produk yang dihasilkan oleh perusahaan misalnya dengan cara perusahaan harus memperbaiki kebijaksanaan promosi, khususnya iklan yang telah disajikan selama ini, sehingga didalam melakukan suatu perencanaan promosi dapat memberikan hasil yang memuaskan terhadap pendapatan yang diperoleh perusahaan.
MENGKAMPANYEKAN SUATU PRODUK MELALUI SEBUAH IKLAN
IKLAN merupakan informasi atau pesan untuk mendorong, membujuk masyarakat atau calon konsumen agar tertarik pada barang, jasa maupun suatu kondisi tertentu yang ditawarkan. Jenis iklan tidak terbatas hanya untuk memasarkan suatu produk maupun jasa, melainkan juga suatu kondisi ideal yang lebih baik dalam suatu masyarakat. Jenis iklan yang menawarkan kondisi ideal ini biasanya disebut iklan layanan masyarakat. Istilah iklan juga sering dinamai dengan sebutan yang berbeda-beda. Di Amerika sebagaimana halnya di Inggris, disebut dengan advertising. Sementara di Perancis disebut dengan reclamare yang berarti meneriakkan sesuatu secara berulang-ulang.
Sebenarnya di Indonesia sendiri istilah iklan sering disebut dengan istilah lain yaitu advertensi dan reklame. Kedua istilah tersebut diambil begitu saja dari bahasa aslinya yaitu bahasa Belanda dan Perancis (reclame). Namun, sebutan kata iklan lebih sering digunakan dibanding dengn istilah advertensi dan reklame.
Apapun model perusahaan baik yang modern maupun yang tradisional pasti membutuhkan sarana pemasaran melalui sebuah iklan. Setiap hari kita melihat iklan sengaja atau tidak sengaja. Coba saja perhatikan dari bangun tidur kita sudah terkena terpaan iklan, seperti suara iklan di TV atau radio, tukang sayaur meneriakkan dagangannya, termasuk juga tukang roti dan tukang koran. Setelah kita siap untuk melaksanakan aktivitas, di jalan pun kita melihat dan mendengar iklan, seperti spanduk, billboard, papan nama sebuah toko/supermarket. Oleh karenanya Iklan diartikan sebagai segala bentuk pesan tentang suatu produk yang disampaikan lewat suatu media dan dibiayai oleh pemrakarsa yang dikenal serta ditujukan kepada sebagian atau seluruh masyarakat
Dari sisi komunikasi iklan sebetulnya merupakan bentuk komunikasi dari pemrakarsa (perusahaan) kepada calon konsumen melalui sebuah media untuk menyampaikan pesan. Dengan adanya iklan ini perusahaan berusaha menyamakan persepsi dengan masyarakat ramai atas suatu produk, jasa maupun kondisi ideal pada masyarakat yang ditawarkan.
baca selengkapnya