KISTA OVARIUM
Penyakit Kista merupakan penyakit yang menyerang kaum perempuan. Kista sendiri merupakan benjolan yang berisi cairan yang berada di indung telur. Penyakit ini merupakan penyakit tumor jinak, karena kebanyakan penanganannya tidak melalui operasi besar. Namun berdasarkan tingkatan keganasan, penyakit kista dapat dibagi menjadi dua macam:
1. Kista non-neoplastik, yang sifatnya jinak dan biasanya akan mengempis sendiri setelah 2 hingga 3 bulan
2. Kista neoplastik, kista ini umumnya harus dioperasi, namun hal itu pun tergantung pada ukuran dan sifatnya
Penyakit kista juga dapat dikatakan penyakit generatif atau keturunan. Jika orang tua atau nenek anda pernah menderita penyakit kista atau mioma, maka dapat dipastikan anda termasuk salah satu keturunan pembawa sifat penyakit kista.
Namun pembawa sifat bukan berarti penderita Penyakit Kista, anda dapat mencegah timbulnya penyakit kista dengan gaya hidup sehat. Hindari makanan-makanan berlemak tinggi, rajinlah berolah raga serta konsumsilah makanan dan minuman yang mengandung antioksidan. Karena antioksidan dapat menangkal radikal bebas dari polusi debu dan udara.
Walau pun peynyakit kista termasuk penyakit jinak, tatapi penyakit ini memiliki potensi untuk menjadi penyakit ganas. Dan apabila sudah menjadi seperti itu maka harus ditangani serius. Meskipun toh belumm ganas, kista jika terplintir akan mengakibatkan rasa sakit yang sangat perih.
Beberapa gejala timbulnya penyakit kista adalah rasa nyeri sewaktu haid, nyeri perut bagian bawah, sering merasa ingin buang air besar atau kecil, dan pada keadaan yang sudah lanjut dapat teraba benjolan pada daerah perut. Dan jika kista pecah, misalnya saat berhubungan seksual, penderita akan merasa nyeri yang bertambah bila melakukan aktivitas fisik berat.
KiSTa
Kista adalah kantong berisi cairan atau setengah cair yang terdiri dari udara, cairan kental atau nanah, dapat tumbuh dimana saja dan jenisnya bermacam-macam.
Ovarium adalah salah satu organ reproduksi pada wanita yang berfungsi menghasilkan ovum (sel telur). Tempat pematangan sel telur juga terjadi di bagian ovarium ini. Selain itu ovarium juga mensekresikan beberapa hormone penting antara lain hormone estrogen dan progresteron yang berperan dalam pengaturan siklus menstruasi. Wanita mempunyai sepasang ovarium berupa kelenjar berbentuk biji kenari yang terletak di kanan dan kiri uterus (rahim).
Kista ovarium biasanya terjadi pada wanita usia reproduksinya, akan tetapi tidak menutup kemungkinan bahwa kista ovarium dapat terbentuk kapan saja antara masa pubertas sampai menopause, bahkan ada beberapa kasus terjadi pada saat kehamilan. Biasanya kista dapat mengecil atau hilang dengan sendirinya setelah wanita memasuki usia menopause karena menurunnya aktivitas ovarium.
Kebanyakan kista ovarium tidak bersifat kanker dan bila kista tersebut berukuran kecil biasanya tidak menimbulkan gejala apapun, namun disarankan bagi penderita untuk melakukan penelitian lebih lanjut guna menyakinkan bahwa kista tersebut bukan kanker.
Gejala pada stadium awal umumnya sangat bervariasi dan tidak spesifik, yaitu antara lain berupa gangguan haid, jika sudah membesar dan menekan rectum atau kandung kemih dapat terjadi konstipasi atau sering berkemih. Dapat juga terjadi peregangan atau penekanan pada daerah panggul yang mengakibatkan rasa nyeri spontan atau nyeri pada saat bersenggama bahkan dalam beberapa kasus dapat mengakibatkan pendarahan. Pada stadium lanjut gejala yang terjadi berhubungan dengan adanya asiles (penimbunan cairan) dalam rongga perut, sehingga perut membuncit, kembung, mual, gangguan nafsu makan, gangguan buang air besar dan air kecil. Penumpukan cairan bisa saja terjadi pada rongga dada yang akan menyebabkan penderita mengalami sesak nafas.
Macam-macam Kista / Miom
Miom atau lebih sering disebut dengan kista bagi seorang wanita / perempuan merupakan suatu hal yang sering ditakuti, penyebab kista sendiri sampai saat ini belum dapat diketahui secara pasti, tetapi kista dapat digolongkan menjadi beberapa golongan. diantaranya :
1.Kista Fungsional.
Kista ini terbentuk dari jaringan yang berubah pada saat fungsi normal haid dan akan mengecil bahkan menghilang dengan sendirinya dalam kurun waktu 2-3 siklus haid atau sekitar 1-3 bulan. Timbul gejala rasa sakit apabila disertai komplikasi seperti terpuntir atau pecah, tetapi komplikasi ini sangat jarang. Kista fungsional ini paling sering terjadi dan sangat jarang pada dua indung telur. Terdapat dua macam kista fungsional ini yaitu:
a.Kista folikel: kista folikel ini terjadi karena akibat dari folikel yang tidak berfungsi selama siklus menstruasi. Pada kondisi normal folikel akan terbuka untuk melepaskan sel telur, namun terdapat beberapa kasus folikel tidak terbuka, sehingga membentuk semacam bendungan cairan yang nantinya akan menjadi kista.
Pada beberapa kasus terjadi akibat perubahan hormonal yang menyebabkan korpus lutsum membesar akibat tertutupnya jalan keluar (folikel) dan akhirnya endapan cairan memicu terjadinya kista lutein.
b.Kista folikuler: kista tipe ini merupakan yang paling banyak ditemukan dan biasanya tidak berbahaya, jarang menimbulkan nyeri dan sering hilang dengan sendirinya. Kista ini berbentuk kecil sehingga biasanya tidak menimbulkan apa-apa, kecuali jika pecah atau terpelintir, dapat menimbulkan gejala terasa kaku dan sakit hebat di daerah perut bagian bawah seperti serangan appdicitis (radang usus buntu). Kista ini biasanya ditemukan secara tidak sengaja saat dokter melakukan USG.
2.Kista Dermoid.
Kista ini terjadi karena jaringan dalam telur yang tidak dibuahi. Kemudian tumbuh menjadi beberapa jaringan seperti rambut, tulang dan lemak. Kista dapat terjadi pada dua indung telur dan biasanya tanpa gejala. Timbul gejala rasa sakit apabila kista terpuntir atau pecah.
3.Kista Cokelat (endometrioma).
Terjadi karena lapisan di dalam rahim (yang biasanya terkelupas sewaktu haid dan terlihat keluar dari kemaluan seperti darah), tidak terletak dalam rahim tetapi melekat pada dinding luar indung telur. Akibat peristiwa ini setiap kali haid, lapisan tersebut menghasilkan darah haid, yang akan terus menerus tertimbun dan menjadi kista. Kista ini bisa pada satu atau dua indung telur. Timbul gejala utama yaitu rasa sakit terutama sewaktu haid atau sexual intercourse.
4.Kistadenoma.
Berasal dari pembungkus indung telur yang tumbuh menjadi kista. Kista jenis ini juga dapat menyerang indung telur kanan dan kiri. Gejala yang timbul biasanya akibat penekanan pada bagian tubuh sekitar seperti kandung kencing sehingga dapat menyebabkan semacam ''beser''.
Apakah Bahaya?
Salah satu bahaya yang ditakuti ialah apabila kista tersebut menjadi ganas. Sekalipun tidak semua kista mudah berubah menjadi ganas. Berdasar kajian teoritik, kista fungsional yang paling sering terjadi dan sangat jarang menjadi ganas. Sebaliknya kistadenoma yang jarang terjadi tetapi mudah menjadi ganas terutama pada usia di atas 45 tahun atau kurang dari 20 tahun.
Bahaya lain dari kista adalah apabila terpuntir. Kejadian ini akan menimbulkan rasa sakit yang sangat dan memerlukan tindakan darurat untuk mencegah kista jangan sampai pecah. Apabila kista tersebut sampai pecah bisa mengakibatkan hal-hal yang sangat berbahaya bagi penderita.
Walaupun kista tidak selalu menjadi ganas atau mengarah kepada kanker, namun demikian pemeriksaan tetap perlu dilakukan untuk mengetahui indikasi dan penanganan yang lebih tepat. Belum ada jawaban yang pasti mengapa kista dapat timbul, apalagi seringnya kista tidak memberikan tanda dan gejala khusus, sehingga si penderita tidak menyadarinya dan baru diketahui secara kebetulan pada saat memeriksakan diri ke dokter dengan ultrasonografi atau USG (ultrasonografi), dan untuk pengobatanya lebih dikenal dengan "Metode Laproskopi"
Read More