Sebentar lagi pesta demokrasi babak kedua bakal digelar, disambut dengan berbagai ragam reaksi dari masyarakat. Ada yang suka, ada yang benci ada juga yang hambar bahkan pesimis.
kelompok I yang suka
dikarenakan ada berbagai alasan:
1. karena salah satu family jadi presiden atau wapres, yang ikut banggalah kalau terpilih
2. karena berharap bisa jadi menteri
3. karena jadi tim suksesnya salah satu kandidat
4. karena banjir order waktu kampanye bakal terbayar lunas
5. karena tahu kandidat pilihannya bakal menang satu putaran, kalau perlu setengah putaran
6. karena yakin nasibya bakal berubah
kelompok II yang benci
1. karena tahu nasibnya nggak bakal berubah
2. karena tidak ikut kebanjiran order pada waktu kampanye
3. karena tidak masuk dalam daftar DPT
4. karena tidak cocok dengan ideologi demokrasi
5. karena tahu kandidat pilihannya nggak bakalan menang
6. karena tidak bisa berharap jadi menteri
kelompok III yang hambar dan pesimis
1. karena tahu pemerintah lagi ngaku tidak punya duwit (jadi tetap sedih dong)
2. karena tahu pemerintah pasti tetap nggak mau tahu mengenai nasibya
3. karena tahu pemerintah hanya sok tahu
4. karena tahu jadi wong cilik susah berharap banyak
5. karena tahu dirinya tidak tahu arti dari eksistensi adanya presiden
6. karena tahu dirinya nggak mau tahu
PENGAKUAN SARIMIN
Tampak panggung pertunjukan, mengingatkan pada pentas kampung…
Para pemusik muncul, nyante, seakan-akan mereka hendak melakukan persiapan. Ada yang mumcul masih membawa minuman. Ngobrol dengan sesama pemusik. Kemudian mengecek peralatan musik. Mencoba menabuhnya. Suasana seperti persiapan pentas. Tak terlihat batas awal pertunjukan.
Sesekali pemusik menyampaikan pengumunan soal-soal yang sepele: Memanggil penonton yang ditunggu saudaranya di luar gedung, karena anaknya mau melahirkan; menyuruh pemilik kendaraan untuk memindahkan parkir mobilnya, atau mengumumkan bahwa Presiden tidak bisa datang menyaksikan pertunjukan malam ini karena memang tidak diundang; pengumuman-pengumuman yang...
NEXT
Subscribe to:
Posts (Atom)