PENDIDIKAN SEX DALAM PERPEKTIF PSIKOLOGI ISLAM

By Ahmad Rusydi, S.Psi.,S.Sos.I.,MA.Si.


Potensi Seks Menurut Psikologi Islam Skripturalis
Beberapa ayat al-Qur’an menjelaskan bagaimana manusia memang diciptakan dengan diberikan syahwat, dan ini merupakan karunia Allah, Allah berfirman:
زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوَاتِ مِنَ النِّسَاءِ وَالْبَنِينَ وَالْقَنَاطِيرِ الْمُقَنْطَرَةِ مِنَ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَالْخَيْلِ الْمُسَوَّمَةِ وَالْأَنْعَامِ وَالْحَرْثِ ذَلِكَ مَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَاللَّهُ عِنْدَهُ حُسْنُ الْمَآبِ
dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, Yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak, dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).


read more

PENGARUH ASPEK NON KESEHATAN TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT KOTA

by. Kulyubi Ismangun, S.Si

Program strategis jangka panjang pengembangan kesehatan masyarakat merupakan hasil sinkronisasi program dan target indikator kesehatan nasional dengan kebutuhan dengan memperhatikan tingkat kesadaran dan pengetahuan masyarakat setempat terhadap kesehatan. Program pengembangan sistem kesehatan masyarakat dapat menjadi tanggungjawab bersama dan sejalan dengan regulasi pemerintah pusat dengan peraturan perundangan tentang tanggung jawab sosial perusahaan atau CSR (Corporate Social Responsibilty) sehingga dengan kemampuan perencanaan dan analisa kebutuhan yang matang suatu upaya optimalisasi dana dan tenaga melalui mekanisma CSR diharapkan tercapai suatu pemberdayaan dan pengembangan masyarakat diseluruh bidang termasuk bidang kesehatan yang menjadi kebutuhan dasar didalam menurunkan angka kesakitan dan akhirnya mendukung produktifitas regional dan nasional.

Pola penyegaran, pembinaan, pemberdayaan dan penguatan jaringan organisasi Puskesmas, Poskesdes, Posyandu, UKS/UKGS dan PMR sangatlah penting didalam mengembangkan sistem kesehatan masyarakat dengan tujuan menuju masyarakat sehat dan sejalan dengan melibatkan masyarakat semaksimal mungkin. Dengan partisipasi semaksimal mungkin dari organisasi aktif yang berada di masyarakat seperti Kader Posyandu, PKK, Taruna Karya, Pramuka, Sarjana Penggerak Pedesaan dan organisasi lainnya serta didukung oleh MUSPIDA setempat.

Program kesehatan masyarakat yang merupakan hasil dari sistem kesehatan masyarakat dirasakan sebagai milik bersama karena melibatkan partisipasi masyarakat dan secara simultan edukasi kesadaran masyarakat terhadap kesehatan terus berlangsung secara otomatis sehingga budaya sehat diharapkan menjadi kebiasaan dan kebutuhan pokok masyarakat, disisi lain memberikan sensitifitas masyarakat terhadap deteksi dini masalah gizi, wabah dan tanggap bencana agar koordinasi penanggulangan semakin baik.

Diluar sistem kesehatan masyarakat maka dukungan sistem-sistem lain diantaranya sistem pendidikan sekolah mulai TK sampai dengan SMU sangat berperan edukasi kesehatan bagi siswa khususnya pola hidup bersih dan sehat melalui kurikulum, penyediaan sarana dan ekstrakurikuler sekolah serta peran media tidak kalah pentingnya didalam melakukan perubahan melalui edukasi informasi lebih baik bagi masyarakat. Dengan berkembangnya sistem teknologi telematika melalui luas cakupan fiber optik, maka pemanfaatan teknologi diharapkan dapat mempercepat proses transformasi sistem kesehatan masyarakat yang terintegrasi agar berdaya guna dan berhasil guna.

Pengembangan kompetensi SDM kesehatan yang memadai dan memahami teknologi digital akan mempermudah proses implementasi sistem kesehatan masyarakat berbasis teknologi yang modern dan memiliki kemampuan mengelola pengetahuan (knowledge management) serta mampu mendorong kemandirian yang berkelanjutan (sustainable development). Sistem kesehatan masyarakat harus mampu memberikan akses informasi dan layanan mengenai program pengembangan kesehatan masyarakat dan jika semua pihak baik pemerintah setempat, perusahaan, masyarakat termasuk orang tua siswa, sekolah, pusat-pusat layanan kesehatan, media dan semua pihak yang merasa peduli terhadap kesehatan secara bersama-sama maka Indonesia mampu menghadapi tantangan dan siap menuju masyarakat sehat yang kita dambakan bersama.

baca selengkapnya

JURUS MARKETING DARI MARKET CHALLENGER

Market Challenger merupakan sebuah perusahaan yang secara konstan mencoba memperbesar pangsa pasar mereka, yang dalam usaha tersebut mereka berhadap-hadapan secara terbuka dan langsung dengan Market Leader. Karateristik Market Challenger adalah:

1.Biasanya merupakan perusahaan besar dipandang dari sudut volume penjualan dan laba.
2.Selalu berupaya menemukan kelemahan pihak market leader atau perusahaan lainnya, dan kemudian menyerangnya baik secara langsung ataupun tidak langsung.
3.Market Challenger biasanya juga memusatkan upaya mereka pada tindakan mengambil alih perusahaan-perusahaan yang lemah.

Perusahaan Market Challenger harus selalu waspada terhadap serangan dari semua competitor baik competitor dari Market Leader maupun serangan tidak terduga dari Market Follower. Ries dan Trout (1994:64) menyatakan bahwa di dalam sebuah kekuatan terdapat kelemahan. Oleh karena itu dalam setiap kekuatan dari pesaing pasti ada celah kelemahan yang dapat dimanfaatkan.

Menghadapi gempuran dari Market Leader tidaklah segampang menghadapi serangan dari Market Follower walaupun mengantisipasi keduanya sama-sama penting. Ada dua hal pokok yang perlu direncanakan dengan baik oleh market challenger, yaitu menentukan lawan dan sasaran strategi serta memilih strategi penyerangannya.

a.Menentukan lawan dan sasaran strategi

Prinsip dalam militer mengharuskan setiap operasi diarahkan pada sasaran yang jelas, dan dapat dicapai dan bersifat menentukan. Pada umumnya sasaran para market challenger adalah peningkatan pangsa pasar dengan harapan menghasilkan profitabilitas yang tinggi. Penetapan sasaran selalu menyangkut masalah tentang siapa yang dianggap pesaing. Pada dasarnya penyerang dapat memilih menyerang salah satu dari tiga jenis perusahaan, yaitu;

1.Perusahan market leader
Pilihan ini berisiko tinggi, tetapi dapat merupakan strategi yang banyak menghasilkan jika ternyata Sang Leader bukanlah “pemimpin sejati” dan ternyata tidak memenuhi kebutuhan pasar dengan sempurna. Bidang yang harus diteliti dengan cermat adalah kebutuhan konsumen atau ketidak puasan mereka. Bila ternyata banyak ruangan yang tidak atau kurang dipenuhi, hal ini akan menjadi sasaran yang bagus. Untuk dapat mengubah kekuatan market leader menjadi kelemahan, maka market challenger harus dapat menemukan hal yang utama dari market leader dan kemudian menyuguhkan kepada calon pelanggan hal yang sebailiknya. Dengan kata lain, berusaha tampil beda dan tidak mencoba menjadi yang lebih baik dalam hal yang sama.

2.Perusahaan yang tidak berjalan dan kekurangan dana
Kepuasan konsumen dan potensi inovasi perlu diteliti dengan cermat. Bahkan serangan formal dapat berhasil jika sumber daya perusahaan yang diserang memang terbatas.

3.Perusahaan kecil local dan regional yang tidak berjalan dan kekurangan dana
Beberapa penyerangan dapat tumbuh besar tidak hanya dengan merebut konsumen dari pesaing tetapi juga dengan menguasai perusahaan-perusahaan kecil.

b.Memilih strategi penyerangan
Strategi penyerangan mengandung makna usaha untuk merebut sesuatu yang dimiliki lawan. Ada dua aturan umum yang perlu diperhatikan dalam strategi ini, yaitu:
1.Suatu perusahaan sebaiknya tidak melakukan penyerangan, kecuali bila tujuannya tidak dapat dicapai dengan segala cara lainnya.
2.Agar penyerangan dapat berhasil, maka penyerang harus lebih superior dari pada pihak yang diserang.

Ada lima strategi penyerangan yang dapat dipilih yaitu:
1.Frontal attack
2.Flanking attack
3.Encirclement attack
4.Bypass attack
5.Guerilla attack

Kelima pilihan serangan tersebut di atas akan penulis jelaskan pada artikel tayangan berikutnya.

BATU EMPEDU (GALLSTONE)

Batu empedu (Gallstone) sebetulnya bukan penyakit baru, namun kebanyakan orang-orang dengan batu-batu empedu tidak mempunyai tanda-tanda atau gejala-gejala dan tidak sadar atas batu-batu empedu mereka, karena batu empedu jarang membuat “olah”. Bahkan seandainya tidak terjadi komplikasi biasanya tidak perlu dilakukan pengobatan. Kadang gejala-gejala adanya batu empedu mungkin nampak setelah bertahun-tahun tanpa terjadi gejala-gejala yang signifikan. Jadi, melalui suatu periode dari lima tahun, kira-kira 10% dari orang-orang dengan batu-batu empedu yang diam akan mengembangkan gejala-gejala. Sekali gejala-gejala berkembang, mereka kemungkinan berlanjut dan seringkali akan memburuk.

Penderita batu empedu biasanya merasakan nyeri yang hilang timbul dan biasanya bisa dicegah atau dikurangi dengan berpantang makanan yang berlemak. Namun apabila pola makan sudah diubah dan tidak dapat mengatasi serangan nyeri yang berulang, maka dianjurkan untuk menjalani pengangkatan kandung empedu (kolesistektomi).

Pengangkatan kandung empedu tidak menyebabkan penderita menjadi kekurangan zat gizi dan setelah pembedahan tidak perlu melakukan pembatasan makanan. Dari sebuah sumber (http://medicastore.com) dikatakan hanya 1-5 orang dari 1000 orang meninggal setelah menjalani kolesistektomi.

Kalesistektomi Laparoskopik yang dilakukan kepada penderita telah mencapai angka 90%, dengan teknik ini kandung empedu diangkat menggunakan selang yang dimasukkan melalui sayatan kecil diperut. Keuntungan metode tindakan operasi seperti ini adalah:
1. Mengurangi rasa tidak nyaman pasca pembedahan
2. Memperpendek masa perawatan di rumah sakit

Metode lain juga bisa dilakukan dengan hanya mengangkat batu empedunya saja. Teknik ini dikenal dengan istilah ERCP (Endoscopic Retrograde Cholangiopancreatography). Dengan ECRP sebuah endoskop dimasukkan ke dalam mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, kemudian zat kontras radioopak dimasukkan ke dalam saluran empedu melalui selang sfingter oddi. Dengan sfingterotomi batu empedu di pindah ke dalam usus halus.

Batu-batu empedu mereka seringkali ditemukan sebagai suatu hasil dari tes-tes (contohnya, pemeriksaan ultrasound atau X-ray perut) yang dilakukan ketika mengevaluasi kondisi-kondisi medis lain daripada batu-batu empedu. Dengan pemeriksaan USG atau kolesistografi ditambah zat kontras radioopak yang ditelan, diserap usus halus dan dibuang ke dalam empedu dan di simpan ke dalam kandung empedu. Efek dari zat kontras radioopak ini adalah jika kandung empedu tidak berfungsi, maka zat kontras tidak akan Nampak, tetapi jika kandung empedu berfungsi, maka batas luar kandung empedu akan nampak pada hasil foto rontgen yang dilakukan.

Pemeriksaan lanjutan mungkin saja dapat dilakukan untuk memastikan ada tidaknya batu empedu dengan melalui metode CT Scan dengan menggunakan zat kontras radioopak.
Selain melalui upaya pengangkatan terdapat metode lain bagi penderita yang belum parah mengalami serangan nyeri yang berulang yaitu :

1. Pelarutan dengan metal-butil-eter
2. Pemecahan dengan gelombang suara (litotripsi)
3. Pemecahan dengan sinar laser
4. Pelarutan dengan asam empedu menahun (asam kenodiol)

Diantara gejala-gejala yang tidak disebabkan oleh batu-batu empedu adalah: 1.dyspepsia (termasuk kembung perut dan ketidakenakan setelah makan),
2.ketidaktoleranan pada makanan-makanan berlemak,
3.bersendawa, dan
4.membuang gas atau kentut.

Gejala-gejala yang paling umum dari batu-batu empedu adalah biliary colic. Biliary colicadalah suatu tipe nyeri yang sangat spesifik, terjadi sebagai gejala utama atau gejala satu-satunya pada 80% dari orang-orang penderita batu empedu. Gejala yang timbul biasanya terdapat nyeri yang berulang (hilang timbul) atau disebut dengan istilah nyeri kolik. Nyeri timbul secara perlahan hingga sampai puncaknya kemudian secara bertahap hilang dengan sendirinya. Nyeri bersifat tajam dan hilang timbul, bisa berlangsung sampai beberapa jam. Lokasi nyeri berlainan tetapi paling banyak dirasakan di perut atas bagian sebelah kanan dan bisa menjalar ke arah bahu kanan.

Paling umum, biliary colic dirasakan ditengah perut bagian atas tepat dibawah sternum. Lokasi kedua yang paling umum untuk nyeri adalah kanan perut bagian atas tepat dibawah pinggiran dari tulang-tulang rusuk. Adakalanya, nyeri juga mungkin dirasakan pada punggung pada ujung yang lebih bawah dari scapula pada sisi kanan. Pada kejadian-kejadian yang jarang, nyeri mungkin dirasakan dibawah sternum dan disalah artikan sebagai angina atau suatu serangan jantung. Suatu episode dari biliary colic mereda secara berangsur-angsur sekali batu-batu empedu berpindah didalam saluran sehingga ia tidak lagi menghalangi.

Penderita sering kali merasa mual dan muntah, hal ini yang sering penderita awam menyangka hanya sekedar sakit maag. Jika terjadi infeksi bersamaan dengan penyumbatan saluran empedu, maka akan timbul demam, menggigil dan sakit kuning (jaundice). Biasanya penyumbatan bersifat sementara dan jarang terjadi infeksi. Nyeri akibat penyumbatan saluran tidak dapat dibedakan dengan nyeri akibat penyumbatan kandung empedu.

Penyumbatan menetap pada duktus sistikus menyebabkan terjadinya peradangan kandung empedu (kolesistitis akut). Batu empedu yang menyumbat duktus pankreatikus menyebabkan terjadinya peradangan pankreas (pankreatitis), nyeri, jaundice dan mungkin juga infeksi.

Kadang nyeri yang hilang-timbul kambuh kembali setelah kandung empedu diangkat, nyeri ini mungkin disebabkan oleh adanya batu empedu di dalam saluran empedu utama. Ketika tanda-tanda dan gejala-gejala dari akibat adanya batu-batu empedu terjadi pada hakikatnya selalu karena batu-batu empedu menghalangi saluran-saluran empedu.

Karena komposisi terbesar batu empedu adalah kolesterol, sebaiknya menghindari makanan berkolesterol tinggi yang pada umumnya berasal dari lemak hewani. Dapat mengkonsumsi obat yang menekan sintesis dan sekresi kolesterol di hati. Obat yang sering digunakan tersebut adalah Ursodiol