PERANAN STAKE HOLDER DALAM MARKETING

Setiap orang yang menjalankan bisnis pasti tidak terlepas dengan masalah marketing, ibaratnya marketing adalah jantungnya dari sebuah bisnis. Berbagai jurus diterapkan oleh shareholder hanya untuk memikat konsumen agar mau menggunakan produk atau jasa kita. Strategi marketing ini mencakup interpersonal, public relations dan segala bentuk komunikasi lain, yang mempunyai tujuan tidak hanya membangun hubungan ekonomi yang saling memuaskan dengan pihak-pihak stake holder (pelanggan, karyawan, pemasok, distributor), tetapi juga membangun ikatan emosional yang kuat dalam rangka mendapatkan serta mempertahankan preferensi dan kelangsungan bisnis jangka panjang.
Ada tiga hal penting dalam ilmu marketing yaitu: Strategy - how to win the market (memenangkan pasar)-, tactics -how to penetrate a market (penetrasi pasar)-, Value - how to create an emotions touch (sentuhan emosi). Sebut saja Sekolah Dasar “Maju Jaya” mencoba melakukan hal ini pada pelanggannya, keluarga Bapak H. Sholeh yang telah berhubungan kurang lebih 10 tahun. Putra-putrinya tiga orang semuanya merupakan alumni di SD Maju Jaya. Ketika anaknya tumbuh dewasa dan membentuk keluarga sendiri, keluarga baru itu juga menyekolahkan putra-putrinya ke SD Maju Jaya, dan tentu saja menjadi pelanggan setianya karena ia telah kenal betul dengan Lembaga Maju Jaya Group. Demikian pula sebaliknya, Lembaga Maju Jaya Group tahu berapa jumlah anggota keluarga, umur, nama anggota, jenis kelamin dan hobi masing-masing.
Ketika istri Bapak H. Sholeh berulang tahun, salah seorang Guru SD Maju Jaya menelpon ke rumah dan mengucapkan selamat ulang tahun. Sudah dapat diduga, Pak H. Sholeh sangat terkejut dan sekaligus gembira. Bagaimana tidak, ada orang lain yang mengingatkan tanggal ulang tahun istrinya pada saat ia terlupa, dan ia bisa membayangkan betapa kecewa istrinya bila hari istimewa itu terlewatkan begitu saja. Bentuk perhatian sekecil apapun merupakan bentuk komunikasi untuk menjalin loyalitas dari para konsumen.

Siapa Saja Stakeholder?
Pelanggan atau konsumen yang loyal memang penting bagi perusahaan, tetapi ruang lingkup stake holder tidak hanya pelanggan saja. Bahkan tidak sedikit orang mengira dan memahami bahwa yang dimaksud dari stake holder hanyalah shareholder saja yaitu pengusaha. Dalam suatu bisnis selain konsumen yang turut andil juga dalam memberikan “saham” adalah para karyawan dan masyarakat sekitar seperti pemilik kantin, tukang ojek, tukang parkir, pemilik kontrakan bahkan pedagang bakso keliling.

baca selengkapnya

BETAPA MAHALNYA YANG BERNAMA HIDAYAH

Dan dalam Shahih Muslim dari Abdullah bin Amr bin Ash Radiyallahu ‘anhu bahwasanya beliau mendengar Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda (yang artinya) :

“Sesungguhnya hati-hati bani Adam seluruhnya berada diantara dua jemari Ar Rohman laksana satu hati Ia bolak-balikkan hati tersebut sekehandaknya.” Kemudian Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wasallam berdoa : “Ya Allah Dzat yang membolak-balikkan hati palingkanlah hatiku untuk mentaati-Mu”

Allah Subhaanahu wa Ta’aala berfirman (yang artinya):
Hai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul apabila Rasul menyeru kamu kepada suatu yang memberi kehidupan kepada kamu, ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah membatasi antara manusia dan hatinya dan sesungguhnya kepada-Nyalah kamu akan dikumpulkan (QS. Al-Anfal : 24)
http://www.blogger.com/img/blank.gif
Allah Subhaanahu wa Ta’aala berfirman (yang artinya) :
Dan (begitu pula) Kami memalingkan hati dan penglihatan mereka seperti mereka belum pernah beriman kepadanya (Al Quran) pada permulaannya, dan Kami biarkan mereka bergelimang dalam kesesatannya yang sangat. (QS. Al-An’am : 110)

Allah Subhaanahu wa Ta’aala berfirman (yang artinya) :
Maka apakah mereka merasa aman dari azab Allah (yang tidak terduga-duga)? Tiada yang merasa aman dan azab Allah kecuali orang-orang yang merugi. (QS. Al-A’raf : 99)

Allah Subhaanahu wa Ta’aala berfirman (yang artinya) :
Maka tatkala mereka berpaling (dari kebenaran), Allah memalingkan hati mereka; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada kaum yang fasik. (QS. Ash-Shaf : 5)

baca selengkapnya