EVOLUSI ALAM SEMESTA


Para ilmuwan setelah melakukan penelitian cukup lama menegaskan bahwa alam semesta ini berasal dari satu blok dan kemudian meledak dan masalah bagian-bagian berbeda dari galaksi, bintang-bintang dan planet-planet.

kebenaran ilmiah ini telah disampaikan Al-Quran kepada kita dengan jelas di mana ketika berbicara tentang kepaduan bumi dan pemisahannya ayat:



(أَوَلَمْ يَرَ الَّذِينَ كَفَرُوا أَنَّ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ كَانَتَا رَتْقًا فَفَتَقْنَاهُمَا وَجَعَلْنَا مِنَ الْمَاءِ كُلَّ شَيْءٍ حَيٍّ أَفَلَا يُؤْمِنُونَ) [الأنبياء: 30].

“dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?”



Hal yang mengagumkan adalah bahwa para ilmuwan telah menemukan bahwa alam semesta ini pada awal mulanya seperti tenunan! Hal ini cocok dengan kata رَتْقًا (suatu yang padu). Akhirnya kita hanya dapat mengatakan bahwa Al-Quran tidak sekadar sebagai mukjizat tetapi kitab suci ini ternyata lebih unggul daripada ilmu pengetahuan modern. Mahasuci Allah!


Selengkapnya


SAMA-SAMA KULI TAPI BEDA JAMINAN


Berkarir di dunia terumbu karang memang bukan pilihan utama buat kebanyakan mahasiswa yang baru lulus. Imej akan tempat kerja yang terpencil, kerjanya tiap hari berpanas-panasan, kesepian (nggak ada teman, mall, tempat hang out, apalagi dugem), gajinya kecil pula! Apa benar semua karir dan peluang di terumbu karang demikian adanya? Indonesia sebagai pusat keanekaragaman terumbu karang dunia merupakan salah satu keuntungan (potensi) besar yang semestinya bisa mendatangkan berkah, rejeki, pendapatan, dan peluang bagi masyarakat indonesia pula. Nah, kira-kira apa saja ya, jalur yang bisa ditempuh untuk mendapatkan pundi-pundi itu? Simak satu persatu yuk.

1. Dosen

Punya IPK tinggi, senang membagi ilmu, mendidik, dan memotivasi orang lain? Sering berfantasi selangit tentang riset dan inovasi masa depan? Menjadi dosen adalah jawabannya. Profesi ini cocok untuk para lulusan universitas yang punya prestasi akademik tinggi di bidang biologi laut, ilmu kelautan, kehutanan, dan perikanan. Senang membaca, menulis, dan presentasi adalah wajib hukumnya. Lalu ada satu lagi hal yang secara informal sangat mendukung untuk bisa berprofesi dosen, yaitu pandai-pandai dalam menyesuaikan diri dengan dosen seniornya.. J. Dijamin, kalo sudah memiliki kedekatan dengan dosen senior, ia pasti tidak sungkan-sungkan untuk membimbing juniornya. Menjadi dosen walaupun punya penghasilan ala kadarnya tapi bikin hati jadi tenang. Enaknya lagi, biasanya dosen punya “kursi khusus” untuk beasiswa sekolah lanjutan (S2, S3, atau Post Doc). Kalau mau lebih banyak pundi-pundinya dan jadi lebih ngetop, dosen bisa merangkap jadi peneliti untuk mendapatkan dana bantuan penelitian berupa grant/funding bagi proyek-proyeknya. Nah kalo sudah jadi peneliti top atau bahkan jadi guru besar, para perusahaan bahkan presiden pun tidak segan-segan untuk menjadikannya konsultan ahli dengan bayaran yang sangat lebih dari cukup.

2. Peneliti

Nggak jauh beda dengan dosen, seorang peneliti juga wajib baca, nulis, dan presentasi. Biasanya ia juga punya kursi/jalur khusus untuk beasiswa. Bedanya, peneliti bisa berdiri sendiri tanpa terikat lembaga apapun, atau sebagai staf peneliti di perusahaan/lembaga tertentu. Pola pikir “problem solver” secara sistematis dan selalu ingin tahu adalah karakter yang sebaiknya dimiliki oleh para peneliti. Pendidikan lanjutan (S2 dan seterusnya) juga diperlukan untuk lebih mendalami ilmu dan kajian yang diteliti serta menambah kepercayaan pemberi dana hibah. Terkadang, untuk mendapatkan data yang dibutuhkan, peneliti harus mengeluarkan kemampuan “ekstra” dibandingkan dosen, misalnya: menyelam (diving), fotografi, mendekati dan berinteraksi dengan masyarakat lokal (asli), bertahan di alam liar (survival), mengemudikan perahu, dsb. Besar kecilnya pendapatan tergantung dari perusahaan/lembaga tempat bekerja, kreativitas dalam membuat proposal dan publikasi hasil penelitian, dan yang paling menggiurkan adalah royalti atas hak cipta/paten suatu temuan/karyanya yang kemudian banyak digunakan oleh perusahaan-perusahaan.

3. Staf LSM

Banyak LSM lokal, nasional, maupun internasional yang berlomba-lomba meneliti, memperbaiki, dan memberi pendidikan tentang terumbu karang dan masyarakat pesisir di Indonesia. Sebagai suatu organisasi, banyak dibutuhkan tenaga dari berbagai latar belakang (lingkungan, akuntansi, pendidikan, hukum, geografi, manajemen, IT, dll) dengan syarat minimal (biasanya): berminat pada isu/bidang LSM tersebut, pengalaman organisasi, bisa bahasa inggris, dan sanggup kerja di lapangan. Ada lowongan untuk relawan, magang, tenaga kontrak, dan tenaga tetap dengan kriteria yang berbeda-beda. Besar kecilnya pendapatan tergantung cakupan wilayah kerja LSM tersebut (umumnya yang internasional lebih besar). Menjadi staf LSM dituntut untuk fleksibel, multitasking, dan target/program oriented. Enaknya sih, kalau sebagai staf di lapangan, kemungkinan jalan-jalan dan nyelam (gratis) keliling Indonesia dan/atau keluar negeri sangat terbuka lebar. Profesi yang satu ini cocok buat penggemar travelling.

4. PNS

Lowongan CPNS semakin bertambah saja tiap tahunnya dengan terbentuknya departemen-departemen yang beberapa program kerjanya makin berorientasi pada terumbu karang,



NEXT